Layanan Hemodialisa Berhenti?, Ini Penjelasan RSUD Sidikalang

Senin, 29 Desember 2025 - 09:44 - dilihat 33 kali

DAIRI - Pemberitaan terkait Layanan Hemodialisis (HD) atau cuci darah di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sidikalang ditutup sejak 13 Desember lalu dan mengakibatkan puluhan pasien mencari rumah sakit lain hingga harus keluar kota dibantah oleh pihak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sidikalang.


Direktur RSUD Sidikalang. melalui Kepala Seksi Keperawatan dan Kebidanan, Eva Judika Napitupulu, didampingi kepala ruangan HD, Sannaria Girsang yang ditemui Sabtu (27/12/2025) menjelaskan informasi tersebut tidak benar. Layanan HD, baru berhenti beroperasi sejak tanggal 20 Desember disebabkan adanya penggantian mesin HD yang baru sehingga membutuhkan instalasi terlebih dahulu yang mungkin akan memakan waktu beberapa minggu.


"Tidak benar kami tidak beroperasi sejak Tanggal 13 Desember seperti yang diberitakan. Kita kedatangan mesin HD baru pada Sabtu 20 Desember. Layanan cuci darah masih kita berikan sampai tanggal tersebut. Dan untuk mengantisipasi gangguan pelayanan kesehatan bagi pasien cuci darah, sejak kedatangan mesin baru kita sudah informasikan kepada 50 pasien HD bahwa operasi layanan HD akan berhenti beberapa minggu kedepan," kata Eva


Namun, kata Eva, kepada seluruh pasien pengguna layanan HD juga sudah diberikan informasi dan dibekali surat rujukan layanan HD ke Rumah Sakit yang memiliki layanan HD.


"Surat rujukan bagi seluruh pasien HD yang selama ini kita layani sudah kita urus dan kita siapkan untuk melakukan layanan ke RSU Pirngadi , RS.Murni Teguh, RS Bina Kasih, RS. MT Susana Wesley, RS Ginjal Hypertensi Rasyida, RSUD Tarutung dan RSU, Efarina Pematang Siantar sebagai rumah sakit rujukan kita, terkecuali bila pasien kita meminta untuk pindah ke rumah sakit lain, kita juga layani. Jadi tidaklah benar, informasi bahwa kami tidak menginformasikan pemberhentian sementara layanan HD," tegas Eva.


Ia juga menerangkan, bahwa kehadiran mesin baru tersebut belum langsung dapat digunakan karena air Reverse Osmosis (RO) harus menjalani uji baku mutu di laboratorium Jakarta guna memastikan keamanan bagi pasien.


“Sekali lagi kami sampaikan, saat ini mesin baru sudah tersedia di RSUD Sidikalang, namun belum bisa digunakan, karena sedang menunggu uji RO di Jakarta. RO itu ibarat jantungnya mesin HD. Pelayanan HD akan dibuka kembali setelah hasil uji mutu air RO keluar, sesuai rekomendasi Persatuan Nefrologi Indonesia (Pernefri) yang mungkin hasil ujinya keluar dua atau tiga minggu hari kerja. Kalau soal kekosongan alat, kami pastikan tidak terjadi kekosongan mesin, melainkan proses pergantian alat oleh pihak ketiga, PT Tirta Medica Jaya (TMJ), yang bekerja sama dengan RSUD Sidikalang yang telah berjalan sekitar 6 tahun. Jadi, kita tunggulah semua proses ini selesai demi pelayanan prima,' ujarnya lagi.


Terkait informasi yang menyebutkan adanya kecurigaan layanan HD ditutup karena terjadi penarikan mesin oleh vendor sebagai akibat pihak RSUD Sidikalang terlambat melakukan pembayaran juga dibantah oleh pihak RSUD. Eva. menyebutkan, bahwa setiap bulan RSUD Sidikalang membayarkan tagihan ke pihak TMJ sesuai dengan besaran klaim yang diterima dari BPJS Kesehatan sehingga pergantian mesin semata-mata demi perbaikan pelayanan kesehatan dan keselamatan pasien.(spR)