Antrean Panjang Dampak Kelangkaan BBM, Pertamina Tambah Kuota

Senin, 08 Desember 2025 - 13:54 - dilihat 31 kali

Dairi — Pemerintah Kabupaten Dairi telah mengajukan permohonan penambahan kuota Bahan Bakar Minyak (BBM) kepada Pertamina Marketing Operation Region (MOR) I, Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) beberapa hari lalu, menyusul terjadinya antrean panjang dan keterbatasan pasokan BBM di seluruh SPBU dan Pertashop di Kabupaten Dairi dalam lebih dari sepekan terakhir.


Bupati Dairi, melalui Sekretaris Daerah, Charles Bantjin, Senin (8/12/2025) menjelaskan bahwa, Pertamina sudah merespon hal tersebut dan akan meningkatkan pasokan BBM ke seluruh SPBU di Kabupaten Dairi.


Disampaikan, sebelumnya, pasokan rata-rata per SPBU di Dairi hanya 8 Kiloliter (KL) Pertalite dan 8 KL Biosolar. Kini total pasokan akan di tingkatkan menjadi 56 KL Pertalite dan 56 KL Biosolar untuk seluruh SPBU yang ada.


"Berdasarkan kebutuhan daerah, pasokan ideal harian sebesar 72 KL untuk Pertalite dan 48 KL untuk Biosolar. Dengan peningkatan ini, kebutuhan Biosolar dinilai telah mencukupi, sementara kebutuhan Pertalite masih perlu ditambah agar aktivitas masyarakat dapat kembali berjalan normal,"kata Charles.


“Normalisasi penyaluran BBM telah dimulai dan akan terus ditingkatkan secara bertahap. Pemerintah Kabupaten Dairi berharap Pertamina dapat melakukan penambahan pasokan secara berkelanjutan, khususnya dalam menghadapi puncak arus Nataru,” jelas Charles.


Disampaikan, Pemerintah Kabupaten Dairi bersama pengelola SPBU dan Pertashop akan terus meningkatkan koordinasi dan pengawasan di lapangan untuk memastikan penyaluran BBM berjalan lancar, tepat sasaran, dan tidak terjadi penyimpangan selama proses pemulihan.


Permohonan penambahan kuota ini merupakan tindak lanjut Rapat Koordinasi antara Pemerintah Kabupaten Dairi, Pertamina MOR I, serta pengelola SPBU dan Pertashop di Kabupaten Dairi yang telah dilaksanakan pada Rabu (3/12/2025). Dalam Rakor tersebut dibahas kondisi distribusi BBM yang terdampak bencana, kebutuhan penyesuaian kuota, serta kesiapan daerah dalam menghadapi masa Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru).


Pemerintah Kabupaten Dairi menegaskan pentingnya penambahan pasokan BBM ini untuk menjaga kelancaran kegiatan masyarakat, terutama menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) di mana kebutuhan BBM biasanya meningkat secara signifikan.


Perlu diketahui, gangguan distribusi BBM ini merupakan dampak dari bencana banjir bandang dan longsor yang melanda sejumlah wilayah di Sumatera Utara dan Aceh, Humbang Hasundutan yakni Tapanuli Tengah, Tapanuli Utara, Tapanuli Selatan, Sibolga, Pakpak Bharat, serta beberapa kabupaten/kota di Aceh. Kondisi tersebut menyebabkan keterlambatan distribusi dari terminal BBM ke berbagai daerah, termasuk Kabupaten Dairi.(SpR)